ODE

Tahukah engkau tentang mereka..

Mereka yang ada dibalik layar..

Mereka tak terlihat...

Tapi mereka begitu hebat..

Ya..tak terlihat dan hebat!

Kethut Ragil

Jakarta, 31 Mei 2012

Lelaki itu

Gadis...

Aku tahu engkau lelah..

dengan sesuatu yang engkau namakan kesendirian...

Gadis...

Aku tahu engkau begitu mendamba..

sandaran hati tempat kau letakkan segala rasa...

Gadis...

Aku tahu semua senyum yang engkau lukis di wajah ayumu itu..

sesungguhnya duka dan luka yang berkarat...

Gadis...

Jika semua berkenan..

Akulah lelaki itu..

Lelaki yang akan menyudahi kesendirianmu..

Akulah lelaki itu..

Lelaki yang akan menjadi sandaran hatimu..

Akulah lelaki itu..

Lelaki yang akan menyeka duka lukamu..

Akulah lelakimu..

Akulah imammu duhai gadis ayu...

Kethut Ragil

Jakarta, 30 Mei 2012

Pesan Pendek

Jika engkau meragukanku tak mengapa...

Tapi jika engkau tak mempercayaiku..

lebih baik aku mencari jalan lain untuk kujejak...

Kethut Ragil

Jakarta, 20 April 2012

Gadis Cantik dan Kakak Perempuannya II

Gadis cantik itu terdiam diantara maghrib dan isya..

menebar pandang berteman resah..

didapati sebuah sepi yang mengiris kaki..

merindu belaian ibu yang tersenyum di surga..

merindu petuah ayah yang beristirahat di surga..

merindu pelukan kakak perempuan yg masih berpeluh dunia...

Kakak perempuan itu termenung memandang kosong..

Bunyi-bunyian televisi tak mampu menenangkannya..

didapati lubang besar di hatinya..

berharap didampingi ibu dan ayah yang menenangkan..

berharap mendampingi adik cantiknya yang resah..

berharap didampingi lelaki baik untuk menyandarkan resah lelahnya...

Sayup terdengar adzan isya' berkumandang..

Gadis cantik itu mengemasi resahnya..

Kakak perempuan itu beranjak dari lubang besarnya..

Membasuh resah dan sepi, membasuh semuanya..

Bergegas bersimpuh diatas sajadah panjang...

Semua akan ada jalannya..

Semua akan ada jalannya..

Semua akan ada jalannya..

Selama kita yakin..selama kita berjuang..

Percayalah!!!

Kethut Ragil

Jakarta, 26 Mei 2012

Mata itu

Mata itu...

Menatap sendu berbingkai layar kaca..

Menatap bersahaja berhias wajah oval..

Menatap manja berpayung alis tebal..

Mata itu...

Tak mengunjungi duniaku entah berapa lama..

Tak memeluk segala resah lelahku entah berapa lama..

Mata itu...

Menyimpan berjuta kisah sendu merayu..

Yang sedikit demi sedikit mulai dialirkan kepadaku..

Mata itu...

Kethut Ragil

Jakarta, 25 Mei 2012

Rindu

Menatap langit malam jakarta yang gelap..

Tampak samar mengabur sketsa wajahmu..

Wajah ayu dengan tatapan mata sendu itu..

Wajah ayu dengan senyum kecil itu..

Wajah ayu dengan gurat trauma itu..

Sementara angin malam masih menyenandungkan

nada melankolia menggetarkan hati..

Sementara rindu hati masih terdiam di persimpangan

belum menemukan jalannya..

Sementara engkau masih saja seperti itu...

Sepasang

Engkau dan aku adalah sepasang

yang telah tertulis di lembaran langit..

Engkau dan aku adalah sepasang

yang belum dipertemukan oleh alam..

Engkau dan aku adalah sepasang

yang kini masih terpisah dengan sesuatu

yang bernama waktu..

Engkau dan aku adalah sepasang...

Kethut Ragil

Jakarta, 14 Mei 2012

PRIHATIN

Kita sedang berduka untuk sebuah luka..
Kita sedang terluka oleh sebuah duka..
Silih berganti luka terlahir..
Begitupun air mata dan nestapa duka..
Tetapi ada saja yang malah tertawa...

Oalah...
Negeri apakah ini???

Kemana para pemimpin?
Yang dulu rajin ke pasar menjual janji..
Yang dulu rajin ke rakyat menjual mimpi..
Kemana MEREKA???
KEMANA???

Matamu telah engkau butakan!
Telingamu telah engkau tulikan!
Mulutmu saja yang terus beretorika!
Pffft!

Kethut Ragil
Jakarta, 12 Mei 2012

Pagi Rock 'n Roll

Membongkar kotak sejarah di pagi yang cerah..

menemukan beberapa tumpukan yang agak lusuh..

mendapati beberapa cerita mendayu sampai menderu lewat senandung mereka..

Impian..
mengingatkanku akan sejarah masa - masa dimana
dua sejoli saling bergandeng seolah untuk selamanya..
Senyum kecilku mengingat roman itu...

Menghentak Metal Kecil meramaikan lorong dengar..
sejarah berputar ke masa rokenroll..
celana jeans belel robek lutut..
rambut menjuntai punggung.
softcase tertenteng sepanjang jalan..
merajai panggung - panggung bising..
mengoleksi gemuruh sanjung dan cemooh..
Karena yang kutahu 'musikku luapanku...'

Tak bisa menuliskan apapun..
saat 'Find Our Love Again' menebar kenangannya..
hanya senyum pait yang terlukis di wajah...

Sisa..
Untuk Apa..
Wayang Wong..
Generasi Kulit Coklat..
Bayang..
Malam Ini..
Kereta Rock 'n Roll..
Andaikata..
Pulang..
Semarang..
Kau dan Aku..

Kotak sejarah yang bercerita..
Semua terangkum disini..

Aku merindu dengan adrenalin dan melankolia dari kalian..
Powerslaves...

Kethut Ragil
Jakarta, 10 Mei 2012

Engkau sedang bercanda dengan hatiku

Engkau sedang bercanda dengan hatiku..

Busur bahasa yang kau hujamkan setiap waktu..

membirukan jengkal demi jengkal hati..

memaksa hati untuk berdialog dengan otak..

Kukatakan nanti dulu...

engkau mengeluh..

Tapi bukankah engkau yang berhenti melangkah..

engkau yang menghentikan semua ini..

Lalu untuk apa semua ihwal ini?

Kethut Ragil

Jakarta, 6 Mei 2012

Jalanan Ibukota

Menderu diantara putaran roda berdebu..
antara gas dan rem berbatas tipis..
berebut kesempatan menerobos lorong - lorong kemacetan..
antara sabar, nyali dan beribu kepentingan..
asap dan debu bergumul diantara wajah berpeluh..

Mereka para pencari rezeki..
Mereka para pencari ilmu..

Diantara jalanan ibukota yang panas dan
menawarkan berjuta mimpi!


Kethut Ragil
Jakarta, 5 Mei 2012

Suatu Pagi

Terlelap dalam pelukan malam renta..
terbangun oleh senandung fajar sebelum adzan subuh..
merapikan peraduan membasahi kantuk..
8 sujud menghias ruang berdengkur..
beberapa baris ingin telah tersampaikan pada - NYA..

Kantuk mulai merajuk memeluk lagi..
mengabai rayuannya bermodal seduhan kopi hitam..
lalu mengasapi udara tipis pagi hari yg sejuk..

Belum setengah gelas terteguk..
belum setengah batang terisap..
wajahmu menampar semuanya! segalanya!
gelas terpecah..asap memudar..pagi jadi bising!


Kethut Ragil
Jakarta, 4 Mei 2012

Pergilah!

Kawan datang bersama mendung di pagi hari..

membawa segenggam sombong..
meletakkannya di atas meja kerja..
disandingkan dengan segelas kopi hitam..
diantara lembaran kertas print out..

Semakin siang..
udara di luar makin panas..
segenggam sombong itu kini makin membiak..
sombong itu kini memenuhi ruangan..
makin pengap dalam ruangan ber-ac..
main panas di antara suhu 18 derajat..
kesombongan itu benar - benar membakar..

Sekarang, aku hanya menahan kata..
karena engkau seperti kerasukan..
karena engkau seperti bukan engkau..

Kesombongan itu merasukimu..
Kesombongan itu menutupmu..
Kesombongan itu menggamitmu pergi dari sini..

Selamat jalan kawan..
Dan engkau masih kawanku!


Kethut Ragil
Jakarta, 03 Mei 2012

 
 

03052012

Kita adalah langkah yang berhenti berjalan...

Kita adalah sayap - sayap yang terluka...

Kita adalah lirik yang tak terselesaikan...

Kita adalah jejak yang hilang bersama guyur hujan...

Kita adalah pelangi selepas hujan pergi...

Dan kita adalah bagian dari cerita kuno kehidupan..

Meninggalkan dan ditinggalkan..

Selamat jalan kawan...

Kethut Ragil

Jakarta, 3 Mei 2012

 

Bagaimana engkau ini..

Bagaimana engkau ini..
Kau katakan kita harus cepat berjalan..
kalau bisa segera berlari kencang...
tapi kenapa tiap kupercepat langkahku engkau slalu menghardikku..
tunggu aku..jangan terlalu cepat melangkah!!!

Sementara hatiku makin bergemuruh!


Kethut Ragil
Jakarta, 2 Mei 2012

 

Sore di Selatan Jakarta

Kumpulan amarah terpecah..
Isinya mengalir kemana - mana..
bersama derasnya hujan di selatan jakarta sore tadi...

Mengalir di jalanan yang basah dan ramai..
Mengalir di selokan kota yang mampet..
Mengalir di antara wajah2 lelah berderet di kuningan..

Dan semuanya menjadi basah kembali dibawah guyur hujan sore ini..
Hujan di sore hari di selatan jakarta...

Hei lihat..ada pelangi!


Kethut Ragil
Jakarta, 1 Mei 2012