Senin, 29 Oktober 2012

Tentang Takut

Ketakutan - ketakutan yang menguasai atap fikiran..
Menggedor hati dengan begitu keras..
Memaksa hati beradu dengan fikiran..
Fikiran yang dikuasai takut terus memaksa pendirian hati..
Mencoba melemahkan hati dengan berbagai alasan..
Bukankah slalu ada alasan untuk membenarkan suatu pendapat?
Bukankah slalu mudah untuk mendapatkan alasan?

Duhai fikiran yang dikuasai ketakutan..
Jika hidup harus berhadapan dengan rasa takut maka hadapilah dengan berani..
Jika hidup harus berhadapan dengan sesuatu yang kau anggap tidak mungkin dan kau sebut itu dengan takut maka teroboslah gelapnya rasa takut dengan secercah cahaya terang dari hati yang kusebut doa..

Duhai fikiran yang dikuasai ketakutan..
Jadilah berani untuk menjadi pemenang!
Jadilah berani untuk menemukan cahaya!
Jadilah berani untuk menjadi cahaya!

Duhai fikiran yang dikuasai ketakutan..
Bukankah hidup itu keras bagi yang menganggapnya keras?
Bukankah hidup itu kejam bagi mereka yang menganggapnya kejam?
Bukankah hidup itu tak adil bagi mereka yang menganggapnya tak adil?
Ketakutan adalah manusiawi..
Tapi ini adalah tentang persepsi..
Persepsi membangunkan rasa takut atau berani..
Dan hidup adalah pilihan..

Duhai fikiran yang dikuasai ketakutan..
Lihatlah hati yang berselimut cinta..
Tengoklah hati yang tersenyum manja..
Temukanlah cahaya darinya..
Temukanlah penerang darinya..
Temukanlah penenang darinya..
Hatimu adalah cahayamu..
Jangan redupkan dengan fikiran takut..
Jangan padamkan dengan fikiran takut..
Bangun bangunlah duhai fikiran yang dikuasai ketakutan..

Duhai fikiran yang dikuasai ketakutan..
Basuhlah..
Bersujudlah..
Berdoalah..

Aku ada disini..
Dihati..

Kethut Ragil
Jakarta, 28 Oktober 2012
'untuk fikiran yang dikuasai ketakutan'

Rabu, 03 Oktober 2012

Negeriku Negerimu Negeri Kita

Negeri ini butuh kamu, kamu dan kamu..
Bukan untuk kamu caci maki atau kamu rendahkan sendiri..
Negeri ini saat ini memang sangat menyedihkan lagi ngeri..
Di saat banyak orang yang masih susah mencari nasi, ealah korupsi kok malah menjadi..
Institusi pemberantas korupsi terus dibully, dicari kelemahan lalu diam - diam digerogoti biar sekalian mati..
Di negeri ini, para pemimpinnya banyak yang mengidap sakit lupa diri..
Sementara rakyatnya banyak yang jadi suka mengurus diri sendiri..
Apa - apa semua sekarang merasa benar sendiri..
Apa - apa semua sekarang menganggap paling suci..

Heh..kita ini hidup bernegara!

Bukan hidup di gua atau di hutan yang tak ada aturannya..
Tapi semua sekarang hukum seperti tak punya nyali tak punya berani..
Hukum di negeri ini tajam kebawah dan tumpul keatas, sungguh ngeri..
Hukum di negeri ini berani pada yang kecil lalu menciut pada yang besar, ngeri..

Heh..kita ini berdiri dan berpijak di bumi yang sama, Indonesia...

Negeri dimana kita lahir, besar dan menghabiskan umur kita..
Negeri dimana kita menangis dan tertawa, susah senang bersama..
Negeri ini milik kita bersama!
Bukan hanya milik segelintir orang sementara serombongan orang yang lain terkapar tergenang air mata..

Jika 10 pemuda pemudi mampu membanggakan dan membuat negeri ini lebih baik..apalagi jika semua pemuda pemudi negeri ini bersatu dalam semangat yang sama..

Luar biasa dahsyatnya!
Bangunkan hati dan fikiranmu wahai kawan!
Jangan hanya berfikir dan berorientasi pribadi semata, ibu pertiwi butuh kita semua..
Tega kita melihat ibu pertiwi terbenam dalam air mata?
Sanggup kita melihat ibu pertiwi terkapar tak berdaya dihempas para pecundang dan para munafik bertopeng?
Jawab dalam hati dan fikiranmu..
Segera berbuat dan beraksi!
Apapun itu, sedikit jika terus akan berarti daripada tidak sama sekali..
Apapun yang kau bisa kerjakan, kerjakanlah..

Jangan mau kalah sahabat!

Jangan mau kalah!
Kita bertemu di altar ibu pertiwi yang tersenyum bangga pada pemuda pemudinya..
Merdekalah kita..
Merdekalah Indonesia kita..


Kethut Ragil
Jakarta, 17 Agustus 2012
INDONESIA RAYA

Selasa, 02 Oktober 2012

(Dalam mimpi (lagi))

Jam satu lebih empat lima..
Malam merenta disaat aku terbangun kelagar..
Berpeluh (lagi)..
Merinding (lagi)..
Wajah itu (lagi)..

Apakah aku takut?
TIDAK!

Dengan semua ikhwal ini, aku malah makin kuat menggenggam tangan kekasih hatiku..
Ya..kekasih hati yang mencintai aku dan aku cintai...

Duhai perempuan paruh baya (dalam mimpi) terima kasih (lagi) untuk tepukan di bahu dan senyum itu...

Salam dan doa buat panjenengan, siapapun panjenengan...


Kethut Ragil
Jakarta, 29 September 2012
(mimpi lagi)