Senin, 29 Oktober 2012

Tentang Takut

Ketakutan - ketakutan yang menguasai atap fikiran..
Menggedor hati dengan begitu keras..
Memaksa hati beradu dengan fikiran..
Fikiran yang dikuasai takut terus memaksa pendirian hati..
Mencoba melemahkan hati dengan berbagai alasan..
Bukankah slalu ada alasan untuk membenarkan suatu pendapat?
Bukankah slalu mudah untuk mendapatkan alasan?

Duhai fikiran yang dikuasai ketakutan..
Jika hidup harus berhadapan dengan rasa takut maka hadapilah dengan berani..
Jika hidup harus berhadapan dengan sesuatu yang kau anggap tidak mungkin dan kau sebut itu dengan takut maka teroboslah gelapnya rasa takut dengan secercah cahaya terang dari hati yang kusebut doa..

Duhai fikiran yang dikuasai ketakutan..
Jadilah berani untuk menjadi pemenang!
Jadilah berani untuk menemukan cahaya!
Jadilah berani untuk menjadi cahaya!

Duhai fikiran yang dikuasai ketakutan..
Bukankah hidup itu keras bagi yang menganggapnya keras?
Bukankah hidup itu kejam bagi mereka yang menganggapnya kejam?
Bukankah hidup itu tak adil bagi mereka yang menganggapnya tak adil?
Ketakutan adalah manusiawi..
Tapi ini adalah tentang persepsi..
Persepsi membangunkan rasa takut atau berani..
Dan hidup adalah pilihan..

Duhai fikiran yang dikuasai ketakutan..
Lihatlah hati yang berselimut cinta..
Tengoklah hati yang tersenyum manja..
Temukanlah cahaya darinya..
Temukanlah penerang darinya..
Temukanlah penenang darinya..
Hatimu adalah cahayamu..
Jangan redupkan dengan fikiran takut..
Jangan padamkan dengan fikiran takut..
Bangun bangunlah duhai fikiran yang dikuasai ketakutan..

Duhai fikiran yang dikuasai ketakutan..
Basuhlah..
Bersujudlah..
Berdoalah..

Aku ada disini..
Dihati..

Kethut Ragil
Jakarta, 28 Oktober 2012
'untuk fikiran yang dikuasai ketakutan'

Rabu, 03 Oktober 2012

Negeriku Negerimu Negeri Kita

Negeri ini butuh kamu, kamu dan kamu..
Bukan untuk kamu caci maki atau kamu rendahkan sendiri..
Negeri ini saat ini memang sangat menyedihkan lagi ngeri..
Di saat banyak orang yang masih susah mencari nasi, ealah korupsi kok malah menjadi..
Institusi pemberantas korupsi terus dibully, dicari kelemahan lalu diam - diam digerogoti biar sekalian mati..
Di negeri ini, para pemimpinnya banyak yang mengidap sakit lupa diri..
Sementara rakyatnya banyak yang jadi suka mengurus diri sendiri..
Apa - apa semua sekarang merasa benar sendiri..
Apa - apa semua sekarang menganggap paling suci..

Heh..kita ini hidup bernegara!

Bukan hidup di gua atau di hutan yang tak ada aturannya..
Tapi semua sekarang hukum seperti tak punya nyali tak punya berani..
Hukum di negeri ini tajam kebawah dan tumpul keatas, sungguh ngeri..
Hukum di negeri ini berani pada yang kecil lalu menciut pada yang besar, ngeri..

Heh..kita ini berdiri dan berpijak di bumi yang sama, Indonesia...

Negeri dimana kita lahir, besar dan menghabiskan umur kita..
Negeri dimana kita menangis dan tertawa, susah senang bersama..
Negeri ini milik kita bersama!
Bukan hanya milik segelintir orang sementara serombongan orang yang lain terkapar tergenang air mata..

Jika 10 pemuda pemudi mampu membanggakan dan membuat negeri ini lebih baik..apalagi jika semua pemuda pemudi negeri ini bersatu dalam semangat yang sama..

Luar biasa dahsyatnya!
Bangunkan hati dan fikiranmu wahai kawan!
Jangan hanya berfikir dan berorientasi pribadi semata, ibu pertiwi butuh kita semua..
Tega kita melihat ibu pertiwi terbenam dalam air mata?
Sanggup kita melihat ibu pertiwi terkapar tak berdaya dihempas para pecundang dan para munafik bertopeng?
Jawab dalam hati dan fikiranmu..
Segera berbuat dan beraksi!
Apapun itu, sedikit jika terus akan berarti daripada tidak sama sekali..
Apapun yang kau bisa kerjakan, kerjakanlah..

Jangan mau kalah sahabat!

Jangan mau kalah!
Kita bertemu di altar ibu pertiwi yang tersenyum bangga pada pemuda pemudinya..
Merdekalah kita..
Merdekalah Indonesia kita..


Kethut Ragil
Jakarta, 17 Agustus 2012
INDONESIA RAYA

Selasa, 02 Oktober 2012

(Dalam mimpi (lagi))

Jam satu lebih empat lima..
Malam merenta disaat aku terbangun kelagar..
Berpeluh (lagi)..
Merinding (lagi)..
Wajah itu (lagi)..

Apakah aku takut?
TIDAK!

Dengan semua ikhwal ini, aku malah makin kuat menggenggam tangan kekasih hatiku..
Ya..kekasih hati yang mencintai aku dan aku cintai...

Duhai perempuan paruh baya (dalam mimpi) terima kasih (lagi) untuk tepukan di bahu dan senyum itu...

Salam dan doa buat panjenengan, siapapun panjenengan...


Kethut Ragil
Jakarta, 29 September 2012
(mimpi lagi)

Jumat, 28 September 2012

Senja, sakit & penawarnya

Senja mengantar beberapa rasa tak terkira..
Ada sakit tak terperi di kerongkongan..
Tengkuk seperti terbeban berat..
Ah..ada apa dengan tubuh ini...

Kutahan saja semua ini..
Gelas - gelas air putih kuguyurkan ke lambung ini..
Lalu sepiring nasi mengantar kekuatan lebih lagi..
Setengah butir obat anti influenza mengantarku terlelap malam itu..
Setelah sebelumnya tertenangkan oleh kekasih hati lewat teduh suaranya..
Setelah sebelumnya tertenangkan oleh kekasih hati dengan segala rasa cintanya padaku..

Terbangun pagi..
Aha..tubuh ini kembali ke sedia kala..
Rasa sakit yang semalam mendera tak lagi kurasa berat..
Walau masih  tersisa sedikit kurasa..
Dan kekasih hati kembali menguatkanku..

Senja kembali datang..
Tengkuk ini kembali terbeban berat..
Seperti ada yang duduk di pundakku..
Seperti ada yang memukul - mukul di tengkukku..
Berat dan berat sekali, ingin terkapar rasanya..
Sakit dan sakit sekali, ingin bersandar dan terpejam rasanya..
Dunia berputar kencang dan tak beraturan..
Dan segala yang kutelan ditolak tubuhku ini, komplitlah sudah!
Ah..makin tak berdaya aku...
Ah..makin tak karuan rasanya tengkukku...
Ah..makin berputar kencang duniaku...

Beranjak malam..
Kekasih hati mengunjungi lewat suara teduhnya..
Kekasih hati menyambangi dengan segala rasa cintanya..
Memeluk dingin tubuhku..
Mengelus tubuh sakitku..
Menenangkan  duniaku yang berputar kencang tak beraturan pula..
Inilah penawar sejati..
Lalu terlelaplah sudah tubuh lesu, berjaket, berkaos kaki dan agak menggigil..

Pagi menjelang..
Kekasih hati sudah menanti dengan kecemasan tentang keadaanku..
Menyeka peluh dingin yang membanjiri tubuh lesuku..
Beristirahatlah kekasihku, pintanya..
Berobatlah kekasihku, pintanya..
Aku mengkhawatirkanmu kekasihku, lanjutnya..
Aku mencintaimu dan tak ingin kehilanganmu kekasihku, lanjutnya..
Lekas - lekaslah sembuh kekasihku sayang, doanya..
Kembalilah tersenyum dan menemaniku, doanya..

Pagi lesuku berubah menjadi pagi luar biasa..
Ada kekuatan yang mendorongku beranjak menuju klinik..
Mendapati beberapa petuah dokter dan beberapa kantong obat..

Lalu terlelap dalam pelukan doa kekasih..
Lalu terlelap dalam hangat doa kekasih..

Siang datang..
Kekasih berkunjung kembali dengan segala cintanya..
Aku makin kuat untuk melawan sakit yang mendera tengkuk dan kepala ini..
Beristirahatlah lagi kekasihku, pintanya..

Senja menjelang..
Kekasih membangunkan lelap panjangku..
Diusap kembali kening basahku..
Ditemaninya aku melewati senja ini..
Berharap dan berdoa sakit ini tiada lagi berkunjung..
Pelukannya melindungiku dari senja yang dari 2 hari kemarin slalu mengantar lara untukku..
Senja ini terlewati dengan nyaman bersama doa kekasih hati..
Beranjak malam makin membaik dan makin membaik tubuhku..
Sakit dan lara hilang melebur bersama senja yang hilang ditelan malam..


Kekasihku..
Entah berapa kali harus kuucap terima kasih untuk semua luapan cintamu yang menyembuhkanku..

Kekasihku..
Betapa beruntungnya aku memilikimu, gadis ayu yang sangat mencintaiku..

Kekasihku..
Terima kasih..

Kekasihku..
Aku akan sembuh..


Kethut Ragil
Jakarta, 27 September 2012
'Dear Widya'

Kamis, 27 September 2012

[dalam mimpi]

Terbangun..
Berdetak kencang agak tersengal nafas ini..
Sementara rombongan peluh dingin terus mengucur..
Ah..kuingat barang sejenak apa yang baru saja kulihat [dalam mimpi]...

Ada ketakutan menghadang..
Ada keberanian tergenggam..
Entah siapa mereka?

Duhai perempuanku di sana..
Aku mencintaimu selayak engkau mencintaiku..
Duhai perempuanku disana..
Dzikir ini akan menjagamu dari nyalak malam yang temaram mencekam..

Aku mencintaimu..
Dan aku menjagamu...
Engkau mencintaiku..
Dan engkau menjagaku..


Kethut Ragil
Jakarta, sepertiga malam akhir 24 September 2012 [dinihari]

Selasa, 18 September 2012

Bisa apa aku tanpamu..?

Bisa apa aku tanpamu..?
Kamu itu sudah begitu lekat dengan hidupku, sebegitu lekatnya hingga saat engkau terjatuh aku yang terluka.
Tahukah kamu duhai perempuan yang kucintai, yang slalu kunantikan kabar beritanya, yang slalu kutunggu beberapa pesan singkatnya..
kemarin aku benar - benar terkapar saat mendapati perangai dan sikap yang berbeda darimu, tidak ada kabar sama sekali walau hanya sebaris
pesan singkat 'aku udah di rumah :D ' lalu berlanjut dengan jawaban - jawaban dari pesan singkatmu yang begitu singkat ( klo kutanya kenapa?
jawaban kamu 'lagi irit' hmm... ).
Hatiku mulai menerka dan menerka, melangkah mundur beberapa waktu ke belakang, menyelami kata demi kata perbincangan aku dan kamu atau
apapun yang bisa membuatku tahu, ada apa denganmu? ( minjem judul lagunya peterpan )
Badanku mulai terasa lemas, setelah seharian berkutat dengan bidang, gambar, warna dan berpuluh huruf.
Biasanya seperti ada berliter - liter air segar yang diguyurkan ke tubuhku tiap kali masuk pesan singkat darimu, tapi tidak senja ini.

Paragraf -  paragraf yang ditafsirkan berbeda..
Mari duduk dan bicara sayang..

Bisa apa aku tanpamu..?
Kamu hanya menulis 'ingin diam'
Pesan singkatku padamu ' Sebelum kamu meneruskan diammu, bawalah bekal dariku ini..'
Kulanjutkan 'Aku menyayangimu..'
(hening)
------------------------------
Bisa apa aku tanpamu..?
Untuk sekedar membiarkanmu sejenak dalam diammu saja aku tak bisa..
( entah berapa kata yang kukirim lewat pesan singkatku, yang kutahu aku banyak menulis untukmu )
Bisa apa aku tanpamu..?
Untuk sekedar makan saja perutku menunggu isyaratmu..
( aku seperti anak kecil yang mau makan asal dibelikan mainan dulu )
Bisa apa aku tanpamu..?
Sepi meruang hening membentang, sementara malam masih panjang..
Bisa apa aku tanpamu..?
Tengok saja sekarang kekasihku,senja ini..

Doaku senja ini..
Duhai Tuhan..tenangkanlah perempuan bermata sendu yang kucintai hatinya...
Duhai Tuhan..jagalah perempuan berwajah ayu yang kusayangi hidupnya..
Duhai Tuhan..bisikkan pada perempuanku 'kamu masa depanku'
Terima kasih Tuhan..
Maaf kekasihku..

Kethut Ragil
Jakarta 15 September 2012

Jumat, 14 September 2012

Jangan Menyesal

Masih kuingat benar beberapa bulan yang lalu ketika aku memutuskan untuk mengakhiri
hubungan itu. Ya, hubungan yang sudah hampir memasuki fase sakral karena hampir saja
aku dan kamu menikah!

Entah apa yang sebenarnya aku rasakan saat itu, cinta, sayang ato suatu perasaan yang
entah apa namanya. 
Kamu lebih banyak membatasi dan seolah memasang alarm di setiap bagian
tubuhku. Dunia ini rasanya semakin sempit saja. 
Kamu seperti memasang mata di setiap jengkal
yang kusinggahi. Dunia ini semakin sempit saja. 
Kamu seperti memasang telinga di setiap sudut
ruang yang kuhuni. Dunia ini sempit. 
Tapi aku menikmatinya...

Kamu lebih banyak marah daripada mengucapkan selarik puisi cinta..
Tapi aku menikmatinya...

Rasa seperti apakah ini?
Cinta buta?
Siapa yag buta?
Aku? Kamu?

........................

Sampai pada akhirnya aku mendengar lalu melihat sendiri bahwa kamu menjalin hubungan dengan seseorang lain disana.
Ah..betapa hancur berantakan hatiku ini, duniaku yang sempit ini seolah membesar lalu menimpa tubuhku hingga membuatku
terkapar tak berdaya.
Aku yang slalu kau banggakan, malah kau sungkurkan..
Aku yang slalu kau jaga dengan berlebihan, malah kau tepikan..
Aku yang slalu kau cintai, malah kau duakan..
 
Remuk rasanya hati dan segala yang melekat pada hatiku saat itu, hancur, kepingnya berantakan di lantai kamarku.
Air mataku terus meleleh, kuseka sebentar meleleh lagi, kuseka meleleh lagi.
Tapi aku masih saja terhenti si persimpangan untuk 'menerima' keadaan aku diduakan atau mengakhiri semua ini.
Aku bingung, aku takut, aku bisa apa tanpamu...
Perasaanku masih bergemuruh, campur aduk.

Beberapa hari itu aku ijin ga masuk kerja, aku berdiam di rumah tepatnya di kamar.
Walau pun sebelumnya aku bilang ke kamu klo aku ada acara keluarga di luar kota dan kamu seperti biasanya, memastikan semua itu benar adanya.
Aku ingin tenang, aku ingin menyelami hati dan perasaanku sendiri.
Menakar rasa berteman logika.

3 Hari setelah aku berdiam dan 'bersembunyi' di rumah, kutemukan sebentuk jawaban dari semua ini.
Aku harus meninggalkanmu, lebih tepatnya 'mengikhlaskanmu' bersama wanita pilihanmu itu.
Aku lega semua ini telah berakhir dan selesai. 
Biarlah semua kenangan tentang aku dan kamu terbungkus oleh waktu yang terus melaju.
Jika boleh aku tidak mau mengingatnya lagi! terlalu sakit!

Dan kini, tahukah engkau?
Aku telah bersama dengan lelaki yang jauh lebih baik darimu.
Aku telah bersama dengan lelaki yang mengerti dengan segala keadaanku..
Aku telah bersama dengan lelaki yang aku banggakan kesabarannya..
Aku bahagia dan aku menikmatinya.

Dan untuk kau tahu, lelaki yang bersamaku kini sekarang lebih bisa menghargai aku sebagai seorang perempuan.

Dan aku tegaskan bahagiaku kini jauh lebih aku rasakan daripada masih saat bersamamu,sungguh!

Kalau pun hari ini kamu datang kembali, aku hanya akan berucap 'Janganlah menyesal dengan semua pilihanmu beberapa bulan lalu...'
Aku bahagia kini, tolong hargai aku dan calon suamiku.

Terima Kasih.

Kethut Ragil
Jakarta 14 September 2012

Senin, 10 September 2012

|cemas|

Sepertiga malam yang mencekam..
Menelaah sepi..
Menerjemahkan hampa bunyi..

Angin yang iseng menggoda..
Datang bertamu menghuni perut..
Melilit sakit menghujam hati...

Ruang - ruang yang tersekat..
Barisan kata yang tak terbaca..
Nada tunggu yang tak menemukan jawab...

Hebat!

Cemas ini begitu akut..
Hingga terendapkan oleh beberapa doa..

Hingga pagi terhidang..
Engkau pun tak kunjung datang...

Kethut Ragil
Jakarta, 8 September 2012

Sabtu, 01 September 2012

Sajak Rindu

Jika malammu sepi akan kuramaikan dengan lantunan sajak rindu penggetar hati..
Jika malammu bising oleh ramai dunia akan kutenangkan dengan pelukan - pelukan kecil peluruh rindu..
Karena aku hatimu..
Karena engkau hatiku..
Dan kita adalah rindu...

Kethut Ragil
Jakarta, 1 September 2012
Dear Widya ;)

Kekasihku bernama...


Kekasihku bernama pagi..
Kekasihku bernama siang..
Kekasihku bernama senja..
Kekasihku bernama malam..
Kekasihku adalah waktu yang terus melaju...

Kekasihku bernama jarak..
Kekasihku bernama jalan..
Kekasihku bernama keadaan..
Kekasihku bernama rindu tertahan..
Kekasihku adalah ruang yang terbentang...

Kekasihku itu tinggal di hatiku..
Di dalam hatiku dia senang sekali merapikan sudut - sudutnya lalu menata dan memperindahnya..
Setiap waktu aku menemaninya..
berdua kita menunggang waktu yang melaju..
melewati pagi lalu siang lalu senja hingga malam mendekap..
dan tangannya tak pernah lepas dari tubuhku...

Kekasihku itu tinggal di hatiku..
Di dalam hatiku dia senang sekali menenangkan detak yang kadang tak beraturan..
Kutemani dia berpetualang..
berdua kita berkeliling menyusur ruang yang terbentang..
melipat jarak, menjejak jalan, meredam keadaan, lalu berpeluk menyampaikan rindu tertahan..
dan tangannya tak pernah lepas dari tubuhku...

Kekasihku itu tinggal di hatiku...


Kethut Ragil
Jakarta, 1 September 2012
Dear Widya ;)

Tetap Teruslah

Tetaplah lantang berteriak walaupun suara serak...
Tetaplah tegak berdiri walau kaki nyeri...
Tetaplah kencang berlari walau kaki semakin perih...
Tetaplah kuat menggenggam walau tangan semakin kusam...

Biar Susah makin menjepit..
Biar Lelah makin menjerit..
Biar peluh makin mengucur..

Tetaplah tersenyum..
Teruslah tersenyum..
Teruslah melangkah dan teruslah percaya pada kebesaran - NYA...


Kethut Ragil
Jakarta, 1 September 2012

Tengah Malam

Berbicara pada malam..
Berdiskusi dengan sepi temaram saat engkau terpejam..

Aku bukannya kelam..
Aku tidak sedang mencekam..

Ini tentang adat..
Berjaga menemani malam..
Lalu di sepertiga akhir mulai tenggelam..

Kekasihku sayang..
Malam kini mulai mengerti adat baruku..
Malam kini tak lagi cemburu..
Malam kini tahu..
Bahwasanya aku adalah kekasihmu duhai gadis bermata biru..


Kethut Ragil
Jakarta, 30 Agustus 2012

Selasa, 28 Agustus 2012

Penawar 2

Pelukan - pelukan kecil yang menenangkan...
saat raga terbentur dengan lelah..
ketika kata menampar fikiran..

Manusia kadang suka lupa...
lupa memanusiakan manusia..
yang diingat hanya bertambahnya saldo..

Kekasihku...
pelukan ini semoga menawarkan..
Kekasihku...
akan ada saatnya..
pasti!

Kethut Ragil
Jakarta, 28 Agustus 2012

Sorendu

Senja mengujung di tatapan rinduku..
Meletakkan semua lelah di atas kursi, di sebuah warung kecil yang begitu bising dengan bebunyian klakson tanda berebut jalan yang mampet kala sore hari di ibukota..
Menghitung awan yang berarak pelan..
Berharap engkau datang bersamanya..
Dengan sesungging senyum ayumu itu..

Suara - suara memuji kebesaran Illahi membuyarkan lamunan rinduku..
Sejenak kuakhiri tirakat menahan seharian ini..
Berucap syukur dalam lantunan doa mengangkasa bersama kepulan asap jalanan ibukota kala senja..
Segelas teh manis hangat menyapa tenggorokan kering..
Ah..
Seperti itulah rindu ini..
Slalu berharap kau guyur dengan penawarnya..
Slalu berharap kau peluk dengan hangat tubuhmu...

Gadisku..
Tiba - tiba aku merindukan semestamu senja ini..
Senja di kala aku menanti adzan maghrib di warung kecil di pusat kota Jakarta yang mampet...


Kethut Ragil
Jakarta, Suatu senja di Ramadhan 1433 H

Rabu, 15 Agustus 2012

Malam Satir

Menjaga jiwa merana di malam yang satir dan begitu getir..
Kemana mereka?!??
Wajah - wajah yang slalu bersungut dan penuh rayu..
Apakah mereka  semua telah mati tertembus busur keadaan nestapa ini??

Ah..
Betapa picik dan dangkal mereka..
Mereka hanya bisa menghamburkan tawa tanpa bisa menyeduh air mata..

Lalu..
Kepada apa mereka setia?
Kepada siapa mereka percaya?


Kethut Ragil
Semarang, 30 Oktober 2006

KECIL

Tak perlu menghujat Tuhan..
Dengan memaki - maki keadaan...

Tak perlu menghujat diri..
Dengan memaki - maki kekurangan diri...

Tak perlu menyusun dosa..
Dengan terus mencari kesalahan pada orang lain...

Terkadang kita melupakan hal - hal kecil..
Seringkali kita meremehkan hal - hal kecil..
Padahal kita membutuhkan hal itu untuk terus tumbuh, membiak lalu menjemput sesuatu yang lebih besar...

Bersyukurlah..
Syukurilah..
Jalani dan taklukkan semua!
Teruslah melangkah!
Tuhan akan menunjukkan kebesaran - NYA pada kita...


 Kethut Ragil
Jogjakarta, 15 Januari 2006



Senin, 13 Agustus 2012

Mencintai - MU

Mencintai - MU itu jalan berliku yang melelahkan tapi menyenangkan..
Mencintai - MU itu proses panjang yang tiada akan berakhir..
Mencintai - MU itu memabukkan semestaku...

Kethut Ragil
Jakarta, 12 Agustus 2012

Saat Kami Teriak...

Kami Diam..
Bukan berarti kami tak mengerti...
Kami Diam..
Bukan berarti kami tak peduli...
Kami Diam..
Bukan berarti kami tak tahu...

Saat Kami Teriaaaaaak...
Kalian anggap kami ini apatis!
Saat Kami Teriaaaaaaaak...
Kalian anggap kami Kiri!
Saat Kami Teriaaaaaaaaaak...
Kalian anggap kami tak cinta negeri...

Kami Generasi Kulit Coklat..
Kami Generasi Kaum Kucel...
Kami INDONESIA!

Kethut Ragil
Jakrta, 13 Agustus 2012

Surat dari Kekasih

Dear Oka...

Terima kasih sudah slalu menemani hari²ku...
Terima kasih sudah buatku tersenyum disaat aku menangis..
Terima kasih sudah buatku tetap tenang walaupun masalah datang..
Terima kasih sudah buatku berubah jadi lebih baik lagi..
Terima kasih sudah mengubah hari²ku..
Terima kasih tuk keceriwisanmu yang buatku bermimpi lagi tentang indahnya hidup..
Terima kasih tuk perhatian, kasih sayang, cinta yang kau berikan tuk dapat semangat menggapai mimpi itu...

Suatu saat disaat yg tepat aku yakin mimpi kamu mimpi aku akan jadi nyata buat kita ;)



Segudang Rindu, 31 Juli 2012
Gadismu_Widya

Ode Malam Untuk Kekasih

Malam tetap saja  menahan lelapku..
Malam masih saja mengganjal kantukku..
Sedari tadi sudah kukatupkan mata sipit ini, dalam gelapnya masih kudapati wajah ayumu dengan segala yang aku cintai terlukis disana..

Kekasihku..
Engkau peluk lelahku yang akut dengan caramu sendiri yang  terkadang buatku menerka - nerka di balik sekat jarak..
Tapi dalam rumah hatiku malah semakin yakin bahwa engkau adalah ratu ditiap yang kulalui dan kujejak di semesta kecilku ini..
Keyakinan ini datang begitu saja di tiap aku terbangun dari tidurku..
Keyakinan ini datang begitu saja di tiap aku merajut waktu berdua denganmu..
Keyakinan yang membiak bersama alunan kidung doa di sepanjang hari...


Kekasihku..
Aku ini lelaki yang tak pandai bicara apalagi menyusun bahasa...

Kekasihku..
Engkau adalah gravitasi yang slalu saja berhasil membuat lelaki ini terkapar di halaman hatimu..
Menerka - nerka apa yang engkau rasakan saat beranjak ditengah malam...

Kekasihku..
Engkau adalah adagium yang slalu saja berhasil membuat lelaki ini menyusun doa lalu mengirimkannya mengetuk pintu langit..
Mengharap kisah ini segera menemukan pintu terindahnya untuk kita buka berdua...

Kekasihku..
Engkau adalah rindu yang slalu saja berhasil membuat lelaki ini menambah kantong sabar untuk menampung luapan kangen yang tak terkira..
Menabungnya untuk bekal menuju beradamu esok hari...

Kekasihku..
Engkau adalah bahasa yang slalu saja berhasil membuat lelaki ini merapikan tiap kata yang kulahirkan di atas lembaran - lembaran waktu..
Menuliskan kata melukis bahasa menyampaikan rasa...

Kekasihku..
Engkau adalah semesta kecil yang slalu saja berhasil menenangkan sekaligus membuat khawatir lelaki ini..
Dua sisi yang mengisyaratkan separuhku adalah dirimu...

Kekasihku..
Engkau adalah doa..
Engkau adalah harapan..
Engkau adalah masa depan..
Engkau adalah kekasihku...

Kethut Ragil
Jakarta, 12 Agustus 2012
Untuk Widya

Sabtu, 11 Agustus 2012

Widya

Dear Widya...
Waktu melewatiku bergegas..
Merapikan peluh tapi bukan mengeluh..
Menabung rindu yang seharian ini terus terlahir..
Menabung kata yang sedari pagi kurangkai padamu..

Dear Widya...
Malam mulai menggamit senja berteman bebunyian adzan maghrib..
Terkirim baris bahasa tanda pintu rindu mulai dibuka..
Tersampaikan deras kata, isyarat tabungan rindu terpecah sebagian..

Tunggu sejenak Widya...
Adzan Isya' memanggilku untuk sejenak bersujud syukur untuk semua ini..
Untuk hidup sederhana di kota mewah ini..
Untuk doa - doa yang mengguyur kita sedari kita bergandeng..
Untuk engkau yang slalu bisa membuatku terus berlari, melewati mampetnya ibukota..
Untuk semua duniamu yang membuatku terus belajar menjadi lelaki biasa tapi luar biasa!

Dear Widya...
Tunggu aku berdialog dengan Tuhan..


Kethut Ragil
Jakarta, 31 Juli 2012

Sabtu, 21 Juli 2012

Tau Tau

Duhai Gadis..
Tau tau aku memikirkanmu..
Tau tau aku mengkhawatirkanmu..
Tau tau aku merindukanmu..
Tau tau aku begitu memikirkanmu..
Tau tau aku begitu mengkhawatirkanmu..
Tau tau aku begitu merindukanmu..

Duhai Gadis..
Tau tau aku terjaga menjaga malam..
Tau tau aku terkapar berteman sepi..
Tau tau aku terjaga diantara doa..
Tau tau aku tertampar fajar..
Tau tau aku tersadar kala pagi menjelang..

Duhai Gadis..
Tau tau aku mencintaimu...

Duhai Gadis..
Tau tau aku tak lagi sendiri..
Tau tau engkau tak lagi sendiri..

Duhai Gadis..
Tau tau sekarang engkau dan aku..
Tau tau bukan lagi engkau atau aku tapi kita..

Duhai Gadis..
Tau tau doa terus mengalir..
Tau tau harapan terus tertulis..

Duhai Gadis..
Aku mencintaimu...


Kethut Ragil
Jakarta, 20 Juli 2012
'unik'

Jumat, 20 Juli 2012

Sajak Sahabat

Engkau tak akan beranjak kemanapun jika engkau tak mau beranjak...
Engkau sebenarnya sedang menangisi ketidakmampuanmu untuk beranjak dari tempatmu kini..
Kenangan adalah kenangan..ia akan selalu hidup di hatimu, tapi tempatkanlah ia dengan bijak, jangan malah membuatmu tak bijak..
Apakah engkau mau ditampar lebih keras oleh keadaan agar engkau sadar, bahwa hidupmu jauh lebih berarti dari kenangan yang usang..
Banyak tangan yg ingin menggenggam hidupmu sahabat..
Menangislah karena engkau memang manusia biasa.. Menangislah untuk mencari muka di hadapan - NYA..
Maha Rencana telah berencana dengan sangat indah sahabatku.. bersabarlah dalam sabarmu..
Sahabatku.. kami (masih) disini...


Kethut Ragil
Jakarta, 20 Juli 2012

Selasa, 10 Juli 2012

Buntel

Membungkus semua nikmat yang berlalu lalang seharian...
Membungkus semua kelelahan yang memeluk seharian...
Membungkus semua senyum dan tawa yang terlahir seharian...
Membungkus semua amarah kecewa dan makian yang melukai seharian...
Membungkus semua tentangmu yang mengindahkanku seharian...  
Membungkus semuanya lalu meletakkannya di atas sajadah panjang malam ini...
Bungkusan - bungkusan yang akan kuletakkan didepan pintu langit malam ini..berteman doa dan syair yang mengindahkan nama - MU...

Buntel!

Kethut Ragil
Jakarta, 9 Juli 2012
bersyukurlah..bersyukurlah..bersyukurlah...

Selasa, 03 Juli 2012

Getir

Membaca tiap lakumu yang berbalut senyum ayu..
Dari sana tergambar getir yang hampir menutup hatimu..
Walau samar walau tak berwarna tetapi getir itu begitu kuat mendekapmu..
Seperti udara tipis pagi yang dingin menggigil..
Selayak romansa dari para pecinta...

Tenangkan hati..
Damaikan fikiran..
Kurangi bebanmu itu...


Kethut Ragil
Jakarta, 3 Juli 2012

Seorang Bapak Di Taman

Malam memijit kedua kaki yang lelah menapak bumi..
kedua kaki yang mengukur jalanan ibukota..
mengais sesuatu yang berserak di kotak - kotak berkerumunnya lalat..
melewati megahnya istana negara..
melintasi sombongnya para pencakar langit..
tanpa alas tanpa pelindung...

Malam menyelimuti tubuh renta berbalut kaos kucel dan celana yang yang sudah tak berbentuk..
terkapar lapar dibangku taman kota yang ramai lalu lalang manusia..
kedua mata lelah itu masih menerawang mengangkasa..
melukis harapan di langit purnama..
melukis wajah istrinya di surga..
melukis wajah anaknya di surga..
mengalirkan air mata membasahi pipinya...

Bagi beliau tak makan seminggu tak mengapa..
Bagi beliau tak mempunyai rumah tak mengapa..
Bagi beliau tak mempunyai kerabat tak mengapa..
Selama beliau masih mempunyai secuil asa..
Dan asa itu bernama harapan...

Kethut Ragil
Jakarta, 3 Juli 2012
Tuhan akan selalu menjaga engkau bapak tua di taman...



Jumat, 22 Juni 2012

Bungadiana

Aspal hitam menampar hidupnya..
diantara hari yang begitu sibuk tapi sepi...
Terhuyung disepanjang lorong pesakitan..
melewati bangsal - bangsal yang tak henti menderit...

Meringis perih mengiris kaki jenjangnya..
menyayat luka yang ngilu nan sembilu...
Sementara bau anyir masih menyerbak hari..
menari - nari diatas genangan air mata...

Jerit saudaranya menggema dibawa angin utara..
air matanya mengalir bersama bengawan solo...
Rotasi waktu dengan setia menemani kegelisahan..
berganti siang dengan senja lalu malam menjelang...

Hari berganti teman mulai pergi..
mengemas senyum lalu melepas genggam...
Hari berlalu tapi kaki masih tak kunjung berlari..
masih harus tersangga dengan harapan dan doa di pagi hari...

Kemana teman disaat seperti ini?
Apakah mereka tak punya hati?
Tapi tak menemani tak mengapa...
Tapi mengapa harus mencaci?

Tuhan memang baik hati dan sangat baik hati...
Bagaimana tidak?
Tuhan menunjukkan siapa dan mana yang pantas diberi tempat di hati...

Adikku yang cantik..
Tak perlu mencaci bahkan menyeduh benci...
Bukankah berbesar hati akan mempermudah kaki untuk lekas berlari lalu tergapailah langit mimpi...

Adikku yang cantik..
Sabar dan bersabarlah...
Percayalah!


Kethut Ragil
Jakarta, 22 Juni 2012
untuk dek iva..tetaplah tegak menghadapi dan mengalahkan semua ini!

Selasa, 19 Juni 2012

Gadis

Gadis..
Aku tahu engkau lelah dengan segala coba dunia...
Gadis..
Aku tahu engkau terluka dengan segala perih dunia...
Gadis..
Aku tahu engkau marah dengan segala caci dunia...
Gadis..
Aku tahu engkau sepi di keramaian dunia...
Gadis..
Aku tahu engkau begitu...

Gadis..
Sudah jangan bersedih lagi..
Ada aku disini...

Kethut Ragil
Jakarta, 19 Juni 2012

Penawar

Sakit ini menemukan penawarnya..
Untaian doa dari lingkaran hati mengalahkan semuanya..
Rasa sakit lari tunggang langgang..
Rasa sakit pergi meninggalkan beberapa butir vitamin yang beberapa hari lalu tertebus..
Tahukah engkau apa itu penawarnya?
Penawar itu adalah hatiku...

Kethut Ragil
Jakarta, 18 Juni 2012

Kamis, 14 Juni 2012

Tetaplah Tenang !

Jika hatimu mulai bergemuruh..
tetaplah tenang!
Jika fikiranmu mulai keruh..
tetaplah tenang!
Jika matamu mulai berlinang..
tetaplah tenang!

Jika lidahmu mulai kelu..
tetaplah tenang!
Jika tanganmu mulai berpeluh..
tetaplah tenang!
Jika kakimu mulai lelah menjejak..
tetaplah tenang!

Jika harapanmu masih tampak samar..
tetaplah tenang!
Jika mimpimu tak kunjung tercapai..
tetaplah tenang!
Jika tujuanmu tak juga terbujur..
tetaplah tenang!

Jika kekasih memilih meninggalkanmu..
tetaplah tenang!
Jika kebanyakan orang mengecilkanmu..
tetaplah tenang!
Jika temanmu mengkhianatimu..
tetaplah tenang!

Jika keadaan menyudutkanmu..
tetaplah tenang!
Jika kenyataan pait menamparmu..
tetaplah tenang!
Jika kehidupan menjatuhkanmu..
tetaplah tenang!

Rebahkanlah sejenak..
Renungkanlah sejenak..
Siapkanlah rencana - rencana besar..
Untaikanlah doa - doa memohon kepada - NYA..
Berdirilah tegak..
Mulailah berjalan..
Lalu Berlarilah !!!


Kethut Ragil
Jakarta, 14 Juni 2012


Rabu, 13 Juni 2012

Gadis Cantik

Gadis cantik menanam kata pada lembar - lembar waktu..
Menceritakan helai demi helai kisah yang terlewati dan termaknai..
Mengabarkan perasaan menghantarkan nuansa..

Gadis cantik menabur kata pada ruang - ruang kosong waktu..
Menikam sepi yang tercipta tanpa terencana..
Membuai luka dan perih di sekujur tulang kaki..

Ada getir yang tersampaikan..
Ada harapan yang tergambarkan..
Ada doa yang tertuliskan..

Kethut Ragil
Jakarta, 13 Juni 2012
 

Selasa, 12 Juni 2012

Vertigo

Vertigo mendekapnya sedari tengah hari yang panas dan berdebu..
Antrian abjad dan angka yang berjajar menanti untuk disentuh ikut meramaikan datangnya vertigo..
Belum lagi riuh kecemasan wajah - wajah yang berhamburan diantara kabar ulah sang jago merah di gudang tempat semua pengharapan di awal bulan..
Aliran setrum yang terhenti makin menambah kepanikan dan  membiakkan vertigo..
Makin sempurna dimana penghuni perut berteriak dan menabuh genderang demonstrasi karena sedari pagi belum terisi sedikitpun..

Dan vertigo makin erat memeluknya sampai malam beranjak tua..
Terlelaplah lelah..
Terlelaplah gundah..
Lelapkan semua yang melelahkan hati dan fikiran hingga tak ada lagi tempat untuk sesuatu yang bernama vertigo...

Kethut Ragil
Jakarta, 12 Juni 2012

Senin, 11 Juni 2012

Cinta

Cinta ini kuajak kemanapun aku beranjak..
Menggenggam tangannya yang penuh cerita dunia..
Menggenggam tangannya yang berpeluh ingin..
Menggenggam tangannya yang berona gurat kesedihan..
Dan cinta ini slalu kuajak kemanapun aku beranjak...

Ketika aku lelah dan menepi sejenak dari ramai dunia..
Cinta ini tetap disini menenangkan hati..

Ketika aku lelah dan semua harapan tampak memudar..
Cinta ini masih disini membesarkan hati..

Cinta ini kuajak kemanapun aku beranjak..
Mengajaknya melewati terik matahari yang membakar apa saja..
Mengajaknya bermain di bawah guyur hujan yang membasahi apa saja..
Mengajaknya menikmati pelangi selepas hujan diujung hari..
Dan cinta ini slalu kuajak kemanapun aku beranjak...

Ketika aku sepi dan tersudut diantara malam..
Cinta ini tetap disini menyenandungkan nada merdu..

Ketika aku sepi dan termenung diawal pagi..
Cinta ini masih saja disini menyeduhkan secangkir mimpi..

Karena cinta ini ada disini..
Ada dihati..
Disini..


Kethut Ragil
Jakarta, 11 Juni 2012








Jumat, 08 Juni 2012

Sajak Untuk Fitri

Fitri sahabatku..
Lihatlah hujan mulai turun membasahi tanah - tanah kering di halaman rumahmu..
Tempat dimana engkau tertawa ceria saat bermain lompat karet bersama teman - teman kecilmu..
Walau sesekali terjatuh engkau tetap saja tertawa ceria..
Dan tak pernah takut untuk melompat lebih tinggi lagi..lagi dan lagi..
Hingga engkau menjadi seorang pemenang...
Jika sekarang engkau terjatuh dan tak kunjung beranjak..
Belajarlah dari Fitri kecil...

Fitri sahabatku..
Lihatlah hujan mulai turun membasahi tanah - tanah kering di halaman rumahmu..
Rumput - rumput di halaman rumahmu yang beranjak kering mulai menyiapkan warna baru untuk mengabarkan bahwa ia masih ada..
Rumput - rumput yang tak pernah lelah apalagi menyerah menanti kekasihnya bernama hujan..
Rumput - rumput yang selalu percaya akan datangnya sang kekasih bernama harapan..
Jika sekarang hatimu mulai mengering..
Belajarlah dari rumput - rumput di halaman rumahmu yang kini menghijau (kembali)...

Oh Fitri sahabatku..
Bukankah terjatuh adalah sebuah likuan dalam perjalanan..
Bukankah terluka adalah sebuah fase untuk kita mengerti rasa..

Fitri sahabatku..
Lihatlah hujan mulai turun membasahi tanah - tanah kering di halaman rumahmu..
Setelah hujan turun melepas kangen pada tanah kering akan ada pelangi di ujung langit..
Langit akan kembali cerah dan matahari akan kembali bersinar terang..

Fitri sahabatku..
Mari kesini, kita duduk di kursi merah di halaman rumahmu..
Mensyukuri dan menikmati apa saja yang ada di hadapan kita..
Hujan deras..rona pelangi dan terik matahari...
Karena mensyukuri dan menikmati adalah indah...

Kethut Ragil
Jakarta, 8 Juni 2012


Kamis, 07 Juni 2012

Dialog Dini Hari

Mereka bilang, keluarlah dari zona nyaman!
Aku bilang, zona nyamanku masih terkunci...

Mereka bilang, jalani prosesnya!
Aku bilang, prosesku sedang kujejak...

Mereka bilang, sukses itu pilihan!
Aku bilang, aku telah memilihnya...

Mereka bilang, temukan jodohmu!
Aku bilang, sedang kudekati...

Mereka bilang, teruslah belajar!
Aku bilang, aku memang masih bodoh...

Mereka bilang, bangkitlah!
Aku bilang, bersabarlah...

Mereka bilang, bersabarlah!
Aku bilang, terima kasih...


Kethut Ragil
Jakarta, 6 Juni 2012

Rabu, 06 Juni 2012

Ayu Wajahmu Teduh Matamu

Ayu wajahmu teduh matamu melenakan lelahku seharian tadi..
Ayu wajahmu teduh matamu melelehkan jenuhku seharian tadi..
Ayu wajahmu teduh matamu menemaniku melukis dibawah langit malam..
Ayu wajahmu teduh matamu menghangatkanku di malam - malam berkabut..
Ayu wajahmu teduh matamu menuntun jemariku menuliskan beberapa larik sajak..
Ayu wajahmu teduh matamu memeluk kesendirian akut hatiku..

Wajah ayumu mata teduhmu..
Yang belum pernah kujamah sekalipun...

Kethut Ragil
Jakarta, 06 Juni 2012

Selasa, 05 Juni 2012

Gadis Berhijab

Bangunan bernama janji yang disusun bersama itu hancur seketika..
Berserak semuanya diantara tempatnya berada..
Kepingnya menghujam jantung melukai hari..

Disaat tubuhnya terbaring tak berdaya..
Disaat hatinya rindu kata pelipur lara..
Disaat harapan akan menemui puncaknya..
Disaat mahligai tinggal selangkah lagi..
Disaat rindu segera menemukan penawarnya..
Disaat itulah tanya menemui jawabnya..

Siklus dunia menghadapkannya pada sebuah cerita bertajuk meninggalkan dan ditinggalkan..

Air mata menenggelamkan kisah ini..
Amarah kecewa memperdalam luka kisah ini..
Ketulusan hati akan menuntun akhir kisah ini menuju kisah lain yang lebih indah..
Entah kapan dan entah dengan siapa..
Entah pula dimana..

Tersenyumlah untuk luka yang akan membuatmu lebih hebat dari keadaan apapun gadis berhijab...
Karena sesungguhnya setelah kesulitan dan kesusahan akan terbit kemudahan...


Kethut Ragil
Jakarta, 5 Juni 2012

Senin, 04 Juni 2012

Gadis Cantik dan Kakak Perempuannya III

Adikku sayang..
Tetaplah tersenyum melewati semua likuan hidupmu...

Adikku sayang..
Tetaplah memuji kebesaran - NYA untuk semua yang telah, sedang dan akan engkau lewati...

Adikku sayang..
Tetaplah berbesar hati walau keadaan keras menampar bahkan memukulmu...

Adikku sayang..
Tetaplah berjalan tegak walau berat langkah - langkah kakimu...

Adikku sayang..
Menangislah di pelukku jika itu bisa membuatmu lebih kuat dari sebelumnya..
Walau pelukku tak sehangat pelukan ibu...

Adikku sayang..
Genggamlah erat tanganku jika itu bisa membuatmu lebih kuat dari sebelumnya..
Walau tanganku tak sekuat tangan bapak...

Adikku sayang..
Adikku tersayang..
Kakakmu ada disini...


Kethut Ragil
Jakarta, 4 Juni 2012

Minggu, 03 Juni 2012

Engkau Sendiri

Aku bukan menjauh..
Tapi engkau sendiri yang menciptakan sekat bernama jarak...

Aku bukan apatis..
Tapi engkau sendiri yang melahirkan kata bernama sinis...

Aku bukan tak bisa cinta..
Tapi engkau sendiri yang menabur rasa bernama tak percaya!

Kethut Ragil
Jakarta, 3 Juni 2012

Sabtu, 02 Juni 2012

Dialog

Diatas sajadah ini aku bertanya kepadamu Tuhan...
Dimana dia berada Tuhan? Wanita yang tertulis menjadi pasanganku...
Seperti apakah dia Tuhan? Wanita yang menjadi ibu dari anak - anakku...
Bertanya..Berdzikir..Bertanya..Berdzikir..Berdoa..Bersimpuh..
Kita memang tak pernah berbicara..tapi aku tahu Engkau Maha Mendengar Tuhan...

Kethut Ragil
Jakarta, 2 Juni 2012

Jumat, 01 Juni 2012

Republikku sayang...

Republik ini sedang kelaparan..
diantara timbunan beras di gudang -gudang yang pintunya telah berkarat...

Republik ini sedang kesakitan..
diantara berjubel rumah sakit dan klinik kesehatan di tiap tikungan jalan...

Republik ini sedang bimbang..
diantara banyak kelompok dan golongan yang berebut kebenaran...

Republik ini sedang terkapar tak berdaya..
digerogoti tikus - tikus bangsat yang tak pernah kenyang...

Republikku sayang...

Kethut Ragil
Jakarta, 1 Juni 2012
Hari Lahir Pancasila

Kamis, 31 Mei 2012

ODE

Tahukah engkau tentang mereka..
Mereka yang ada dibalik layar..
Mereka tak terlihat...
Tapi mereka begitu hebat..
Ya..tak terlihat dan hebat!

Kethut Ragil
Jakarta, 31 Mei 2012

Rabu, 30 Mei 2012

Lelaki itu

Gadis...
Aku tahu engkau lelah..
dengan sesuatu yang engkau namakan kesendirian...

Gadis...
Aku tahu engkau begitu mendamba..
sandaran hati tempat kau letakkan segala rasa...

Gadis...
Aku tahu semua senyum yang engkau lukis di wajah ayumu itu..
sesungguhnya duka dan luka yang berkarat...

Gadis...
Jika semua berkenan..
Akulah lelaki itu..
Lelaki yang akan menyudahi kesendirianmu..
Akulah lelaki itu..
Lelaki yang akan menjadi sandaran hatimu..
Akulah lelaki itu..
Lelaki yang akan menyeka duka lukamu..
Akulah lelakimu..
Akulah imammu duhai gadis ayu...


Kethut Ragil
Jakarta, 30 Mei 2012

Senin, 28 Mei 2012

Pesan Pendek

Jika engkau meragukanku tak mengapa...
Tapi jika engkau tak mempercayaiku..
lebih baik aku mencari jalan lain untuk kujejak...


Kethut Ragil
Jakarta, 20 April 2012

Sabtu, 26 Mei 2012

Gadis Cantik dan Kakak Perempuannya II

Gadis cantik itu terdiam diantara maghrib dan isya..
menebar pandang berteman resah..
didapati sebuah sepi yang mengiris kaki..
merindu belaian ibu yang tersenyum di surga..
merindu petuah ayah yang beristirahat di surga..
merindu pelukan kakak perempuan yg masih berpeluh dunia...

Kakak perempuan itu termenung memandang kosong..
Bunyi-bunyian televisi tak mampu menenangkannya..
didapati lubang besar di hatinya..
berharap didampingi ibu dan ayah yang menenangkan..
berharap mendampingi adik cantiknya yang resah..
berharap didampingi lelaki baik untuk menyandarkan resah lelahnya...

Sayup terdengar adzan isya' berkumandang..
Gadis cantik itu mengemasi resahnya..
Kakak perempuan itu beranjak dari lubang besarnya..
Membasuh resah dan sepi, membasuh semuanya..
Bergegas bersimpuh diatas sajadah panjang...

Semua akan ada jalannya..
Semua akan ada jalannya..
Semua akan ada jalannya..
Selama kita yakin..selama kita berjuang..
Percayalah!!!


Kethut Ragil
Jakarta, 26 Mei 2012

Jumat, 25 Mei 2012

Mata itu

Mata itu...
Menatap sendu berbingkai layar kaca..
Menatap bersahaja berhias wajah oval..
Menatap manja berpayung alis tebal..

Mata itu...
Tak mengunjungi duniaku entah berapa lama..
Tak memeluk segala resah lelahku entah berapa lama..

Mata itu...
Menyimpan berjuta kisah sendu merayu..
Yang sedikit demi sedikit mulai dialirkan kepadaku..

Mata itu...


Kethut Ragil
Jakarta, 25 Mei 2012

Sabtu, 19 Mei 2012

Rindu

Menatap langit malam jakarta yang gelap..
Tampak samar mengabur sketsa wajahmu..
Wajah ayu dengan tatapan mata sendu itu..
Wajah ayu dengan senyum kecil itu..
Wajah ayu dengan gurat trauma itu..

Sementara angin malam masih menyenandungkan
nada melankolia menggetarkan hati..

Sementara rindu hati masih terdiam di persimpangan
belum menemukan jalannya..

Sementara engkau masih saja seperti itu...




Senin, 14 Mei 2012

Sepasang

Engkau dan aku adalah sepasang
yang telah tertulis di lembaran langit..

Engkau dan aku adalah sepasang
yang belum dipertemukan oleh alam..

Engkau dan aku adalah sepasang
yang kini masih terpisah dengan sesuatu
yang bernama waktu..

Engkau dan aku adalah sepasang...

Kethut Ragil
Jakarta, 14 Mei 2012

Sabtu, 12 Mei 2012

PRIHATIN

Kita sedang berduka untuk sebuah luka..
Kita sedang terluka oleh sebuah duka..
Silih berganti luka terlahir..
Begitupun air mata dan nestapa duka..
Tetapi ada saja yang malah tertawa...

Oalah...
Negeri apakah ini???

Kemana para pemimpin?
Yang dulu rajin ke pasar menjual janji..
Yang dulu rajin ke rakyat menjual mimpi..
Kemana MEREKA???
KEMANA???

Matamu telah engkau butakan!
Telingamu telah engkau tulikan!
Mulutmu saja yang terus beretorika!
Pffft!

Kethut Ragil
Jakarta, 12 Mei 2012