Senin, 30 April 2012

Senin Pagi...

Menebal wajah oleh debu jalanan..
Menebal hati oleh cacian..
Menebal otak oleh tekanan..
Menebal diri oleh tempaan..
Menebal impi oleh keyakinan..

Menebal semua di metropolitan...


Kethut Ragil
Jakarta,30 April 2012

Minggu, 29 April 2012

Perempuan itu...

Perempuan itu masih masih saja memanggil - manggil namaku..
di halaman rumahku yang sepi dia berteriak..
di halaman rumahku yang sepi dia bersenandung..
di halaman rumahku yang sepi dia merajuk..
di halaman rumahku yang sepi dia menunggu...

Dia, perempuan yang seminggu kemarin meninggalkanku di malam sepi..

Kethut Ragil
Jakarta, 29 April 2012

Jumat, 27 April 2012

Gadis Cantik dan Kakak Perempuannya

Gadis cantik itu menangis tersedu..
menangisi keadaanya yang menurutnya pilu..
Bapaknya telah tiada..
Ibunya pun menyusul pertengahan tahun kemarin..
Kini ia ditemani kakak perempuan yang sangat mencintainya..
Kakak perempuan yang mempertaruhkan hampir semua kehidupannya untuknya..
untuk hidupnya, untuk sekolahnya, untuk semua tentang gadis cantik itu..
Ya..kakak perempuan yang begitu mencintai dan membanggakannya...

Kakak perempuan yang begitu kuat memanggul beban hidup..
Kakak perempuan yang sampai kini masih sendiri..
Kakak perempuan yang dipagut sepi nan akut..
Kakak perempuan yang cantik hatinya apalagi wajahnya..
Kakak perempuan yang pasrah menunggu pinangan lelaki baik..

Dan kini..
Gadis cantik itu makin menjadi tangisnya..
terlebih lagi setelah melihat kakinya yang terluka..
sesaat setelah tragedi ratan hitam mendekapnya..
sementara kakak perempuannya masih nun jauh disana..
sementara kakak perempuannya masih kebingungan dengan vertigonya..
sementara kakak perempuannya menahan air mata membaca tulisan 140 karakter adik cantiknya itu..

Tanpa bapak..
Tanpa ibu..
hanya tinggal mereka berdua untuk menghadapi ini..

'Aku harus menjual kakiku untuk kaki adikku..'
ujar kakak perempuan itu padaku..
lirih..
lalu hening!


Kethut Ragil
Jakarta, 26 April 2012

Kamis, 26 April 2012

Semua Karena Bola!

Pagi tampak muram dan tak bergairah..
walau matahari telah menyiramkan hangatnya..
walau kicauan burung cendet telah menghiburnya..
Pagi tetap tak mau beranjak dari muramnya..
Pagi masih saja tak bergairah..

Pagi tampak membolak - balik halaman olahraga koran ibukota..
wajahnya makin tampak kusut dan ditekuk..
dibiarkannya menguap kopi panas yg kuseduh 20 menit tadi..
dibiarkannya tergeletak sebungkus rokok koboi yg kubeli 10 menit tadi..
Pagi benar2 tak bergairah dan memendam amarah!

Ada apa denganmu pagi??
Apa karena malam telah meledekmu???

Bukankah dalam permainan kalah atau menang itu wajar dan lumrah?
Bukankah dalam permainan harus ada pemenang di akhir episodenya?
Bukankah dalam permainan slalu seperti itu?

Yang kutahu kita sebagai penyuka kelompok ini, group itu, kesebelasan A, kesebelasan B..
Adalah menjaga diri kita dari terjebak dalam fanatisme..

Mari kita nikmati kopi dan rokok ini pagi!
Forza,Glory,YNWA,Visca,Hala...!


Kethut Ragil
Jakarta, 26 April 2012

Rabu, 25 April 2012

Membiarkannya Melangkah Pergi

Membiarkannya melangkah pergi..
diantara kelelahan malam yang dingin..
kudengar isak tangisnya memecah sepi..
kulihat dari belakang tampak hijabnya melambai..
sesekali ia masih menoleh ke arahku..
bermuka satir nan sendu wajahnya malam itu...

Membiarkannya melangkah pergi..
dengan membawa segala letih dan trauma..
aku tak kuasa menahan jejak hatinya..
hati yang mungkin masih menyimpan luka lama..
hati yang tak kutahu bagaimana bentuknya..
yang kutahu hanya ia ingin pergi malam ini...

Membiarkannya melangkah pergi..
untuk mencari sesuatu yang tidak ditemukan disini..
untuk mencari sesuatu yang diyakini oleh hatinya..
untuk mencari sesuatu yang ia cari..
untuk mencari sesuatu..

Membiarkannya melangkah pergi..
sepi..
sendiri..
tangis..
sendu..
semua telah terbungkus malam ini...


Kethut Ragil
Jakarta, 20 April 2012

Selasa, 24 April 2012

Hari Istimewa

Hari ini Hari Istimewa...

Hari Istimewa untuk meluruskan kembali niat..
yang mungkin agak berbelok karena tekanan keadaan...

Hari Istimewa untuk melihat diri seutuhnya..
yang mungkin agak lusuh karena mengejar tumpukan impian...

Hari Istimewa untuk melihat disebelahku bersandar..
yang ternyata belum ada seseorang yang memijit lelah pundakku...

Hari Istimewa untuk melihatmu duhai perempuan..
seberapa pantaskah engkau mendampingi hidupku yang luar biasa ini...

Ya, hari ini adalah hari yang istimewa...


Kethut Ragil
Jakarta, 24 April 2012

Sabtu, 21 April 2012

Hilang

Engkau kemasi semua yang telah kau rapikan disini...
Entah mau kau bawa pergi kemana...

Yang kutahu engkau tak lagi disini pagi ini....


Kethut Ragil
Jakarta, 21 April 2012

Roman Jalanan II

Siapa engkau sejatinya?

7 traffic light yang kutemui dari simpang lima hingga rumah..
semua menghentikanku lalu menyerangku dengan peluru pertanyaan..
tentang engkau..beradamu..sajak - sajakmu...

Sticker di helm - helm yang mengantri jalan juga
juga menuliskan namamu besar - besar dengan font impact...

Tapi bukankah Layla telah berkemas setelah subuh tadi?
Ah...
Ternyata engkau masih tertidur, pulas pula..

Qays..
ini aku bawakan 2 batang rokok kesukaanmu dan
1 sachet kopi krim untukmu, maaf uangku tak banyak...
Aku mau mandi dulu, sudah sore...


Kethut Ragil
Semarang, 18 Januari 2007

Jumat, 20 April 2012

Roman Jalanan

Hey Qays...
Kenapa engkau masih tertidur pulas di kamarku?
televisi berkoar, radio menyalak...
Bukankah Layla telah meninggalkan sebongkah matahari
untuk membangunkanmu...

Hey Qays...
Apakah bantal yang kau pakai basah?
hingga lelap benar tidurmu...
Bukankah Layla telah berkemas
setelah subuh tadi...

Hey Qays...
Sebentar, tunggu sebentar!
Kemana bekal - bekal yang kau bawa dan
kau taruh di sebelah televisi itu Qays? kemana Qays?

Ah Qays...
Engkau benar - benar menyedihkan...

Sudahlah Qays...
Tidur, tidurlah...
Televisi berkoar, radio menyalak...


Kethut Ragil
Semarang, 17 Januari 2007

Kamis, 19 April 2012

Taman Malam

Hunian malam mulai ramai terisi..
sementara beberapa wajah masih saja berpeluh demi beberapa bungkus harapan...
Mereka masih terus mencari bungkusan harapan 
yang mulai susah didapat di negeri yang katanya gemah ripah lohjinawe...

Dan...
Para penghuni malam mulai menjajakan mimpi...

Mereka para penghuni malam tak lelah bergelut 
dengan dingin yang menusuk - nusuk tubuh dan hatinya...
Para penghuni malam berlarian di bawah guyur hujan yg tiba - tiba datang memeluk bumi...
Para penghuni malam bersandar sejenak pada lelah yang tak berpeluh...

Sakit yang kau rasakan kini akan menjadi pembasuh jiwamu untuk menjadi jauh lebih baik..
Percayalah..!


Kethut Ragil
Jakarta 17 April 2012

Dilema

Sahabat..
Ada yg ingin kukabarkan kepadamu..
Ini sebuah kabar gembira untukku..
Bukankah memang kita harus saling mengabarkan sahabat..

Sahabat..
Mungkin kata pertama yg harus kuucapkan adalah 'maaf'
Maaf..aku yang tak kuasa menahan laju rasa dihati ini...
Maaf..aku yang tak sanggup menghindar dari busur rasa itu...
Maaf..sahabatku...

Sahabat..
Aku telah terjatuh padanya..
Dia yang telah memagut hatimu beberap waktu lalu..
Dia yang slalu kau idamkan menjadi teman mimpi2mu..

Sahabat..
Aku menangis untuk semua ini..

Sahabat..
Aku hanya bisa bercerita pada Tuhan..
Tentang semua kerumitan ini..
Aku hanya bisa bercerita pada barisan qwerty..
Tentang semua cerita ini..
Tanpa berani aku alirkan semua ini padamu..

Sahabat..
Bunuhlah perasaanku padanya..


Jakarta 18 April 2012
Kethut Ragil