Jumat, 08 Juni 2012

Sajak Untuk Fitri

Fitri sahabatku..
Lihatlah hujan mulai turun membasahi tanah - tanah kering di halaman rumahmu..
Tempat dimana engkau tertawa ceria saat bermain lompat karet bersama teman - teman kecilmu..
Walau sesekali terjatuh engkau tetap saja tertawa ceria..
Dan tak pernah takut untuk melompat lebih tinggi lagi..lagi dan lagi..
Hingga engkau menjadi seorang pemenang...
Jika sekarang engkau terjatuh dan tak kunjung beranjak..
Belajarlah dari Fitri kecil...

Fitri sahabatku..
Lihatlah hujan mulai turun membasahi tanah - tanah kering di halaman rumahmu..
Rumput - rumput di halaman rumahmu yang beranjak kering mulai menyiapkan warna baru untuk mengabarkan bahwa ia masih ada..
Rumput - rumput yang tak pernah lelah apalagi menyerah menanti kekasihnya bernama hujan..
Rumput - rumput yang selalu percaya akan datangnya sang kekasih bernama harapan..
Jika sekarang hatimu mulai mengering..
Belajarlah dari rumput - rumput di halaman rumahmu yang kini menghijau (kembali)...

Oh Fitri sahabatku..
Bukankah terjatuh adalah sebuah likuan dalam perjalanan..
Bukankah terluka adalah sebuah fase untuk kita mengerti rasa..

Fitri sahabatku..
Lihatlah hujan mulai turun membasahi tanah - tanah kering di halaman rumahmu..
Setelah hujan turun melepas kangen pada tanah kering akan ada pelangi di ujung langit..
Langit akan kembali cerah dan matahari akan kembali bersinar terang..

Fitri sahabatku..
Mari kesini, kita duduk di kursi merah di halaman rumahmu..
Mensyukuri dan menikmati apa saja yang ada di hadapan kita..
Hujan deras..rona pelangi dan terik matahari...
Karena mensyukuri dan menikmati adalah indah...

Kethut Ragil
Jakarta, 8 Juni 2012


0 comments:

Posting Komentar